Kementerian dan Yayasan WBI perkenalkan motif batik ASEAN – Seni & Budaya

Kementerian dan Yayasan WBI perkenalkan motif batik ASEAN – Seni & Budaya

Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Yayasan Warisan Budaya Indonesia pada Selasa meluncurkan tiga desain batik kolaborasi bertema “Batik Kolaborasi Indonesia untuk ASEAN” sebagai bagian dari perayaan HUT ke-57 ASEAN.

Motif batik tersebut diluncurkan dalam acara “A Tribute from Indonesia to ASEAN” yang digelar Yayasan di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa, dengan mengundang perwakilan negara sahabat untuk melihat langsung motif batik hasil kolaborasi tersebut, kata Yayasan dalam keterangan persnya.

Motif batik tersebut akan dipamerkan di gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan.

Ketiga desain batik tersebut adalah Batik Lumbon Sewelas Nagari, Batik Udan Liris Sewelas Nagari, dan Batik Sekar Jagad Sewelas Nagari. Desain-desain tersebut dibuat khusus oleh para perajin batik Indonesia sebagai simbol persatuan yang kokoh di antara 10 negara anggota ASEAN plus Timor-Leste, yang pada prinsipnya telah diterima sambil menunggu keanggotaan penuh.

Desainnya menggunakan motif batik klasik yang dipadukan dengan kekayaan bunga negara-negara ASEAN berupa melati dari Indonesia dan Filipina, kembang sepatu dari Malaysia dan Timor Leste, teratai dari Vietnam, anggrek dari Singapura, ratchapruek (fistula cassia) dari Thailand, padauk (Pterocarpus makrokarpus) dari Myanmar, romduol (Sphaerocoryne lefevrei) dari Kamboja dan sederhana (Dillenia suffruticosa) dari Brunei Darussalam.

Masing-masing mempunyai bentuk, warna dan keunikan tersendiri yang berbeda satu dengan yang lain namun menyatu dalam sebuah harmonisasi yang indah.

Motif yang dipilih untuk batik ASEAN memiliki makna filosofis yang indah.

Sekar Jagad Sewelas Nagari menggambarkan indahnya keberagaman suku bangsa di negara-negara anggota ASEAN, sekaligus menjaga kedekatan satu sama lain melalui kesamaan seni dan budaya. Udan Liris Sewelas Nagari melambangkan doa dan harapan antarnegara anggota ASEAN agar kehidupan di masa mendatang menjadi lebih baik. Sementara itu, Lumbon Sewelas Nagari menggambarkan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam, sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai sosial.

Perajin batik senior Nur Cahyo dipercaya untuk menggarap motif-motif batik kolaborasi. Berasal dari sentra batik Jawa Tengah, Pekalongan, Nur merupakan salah satu generasi perajin batik ternama.

Nur piawai memadukan warna dan motif batiknya agar terlihat cantik. Ia juga membuat sendiri pewarna alami untuk pewarnaan dari berbagai jenis kayu untuk menghasilkan warna-warna yang unik pada batiknya. Jenis kayu tersebut antara lain secang (kayu merah India), mahoni, warna (pohon bakau berpacu), tegeran (Cudrania javanensis), orang jawa (Terminalia bellirica) Dan jambal (kubis tembaga).

Pembuat batik muda Azmi Alqamad Aqsa juga terlibat dalam pembuatan motif batik kolaboratif tersebut.

Selain desain batik kolaboratif ASEAN, acara ini juga memberikan ruang bagi para desainer Indonesia yang berkarya dengan kain tradisional untuk mempromosikan kreasi mereka dan mengembangkan berbagai teknik baru untuk mengikuti tren pasar.

Para desainer tersebut antara lain Didi Budiardjo, Carmanita, Mel Ahyar, Didiet Maulana, Nita Seno Adji, Wilsen Willim, Akhsan, Putro, Wastra Chandra, Sarita dan Parang Kencana.

Turut dihadirkan pula kerajinan tangan lainnya seperti aksesoris tas dari Yukako dan Mariko serta perhiasan dari EPA dan Ruang Jiwa.