Pemerintah menghidupkan kembali sistem pelacakan kesehatan untuk mpox menjelang IAF 2024 – Masyarakat
Pemerintah menghidupkan kembali sistem pelacakan kesehatan untuk mpox menjelang IAF 2024 – Masyarakat
Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah preventif terhadap mpox menjelang Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 1.500 peserta dari 51 negara, termasuk 22 negara Afrika, pada 1 hingga 3 September di Bali.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa sistem deteksi dini penyakit menular telah diaktifkan kembali atas instruksi Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk mencegah penularan penyakit zoonosis di tanah air.
“Presiden sudah memutuskan bahwa kita akan mengaktifkan kembali Kartu Pengawasan Elektronik. [KPE]yang sebelumnya dikenal dengan PeduliLindungi,” kata Budi di Jakarta, Selasa, seusai bertemu Presiden, seperti dikutip dari tempo.co.
Kedatangan internasional diharuskan memindai kode batang atau kode QR saat masuk berdasarkan KPE, sistem pemantauan kesehatan yang melacak riwayat perjalanan individu dan menyediakan peringkat risiko kesehatan berkode warna hijau, kuning, dan merah.
Tindakan tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah yang lebih luas untuk mencegah penyebaran mpox klade Ib, strain baru dan lebih ganas yang memiliki tingkat kematian hingga 10 persen, dibandingkan dengan kurang dari 1 persen untuk garis keturunan klade II.
Sementara sebagian besar Asia, termasuk Indonesia, terutama berhadapan dengan mpox klade II, kemunculan varian klade Ib baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran yang signifikan.
Indonesia melaporkan 88 kasus mpox pada 17 Agustus, termasuk 87 pasien yang telah pulih dari penyakit tersebut, dengan mayoritas infeksi disebabkan oleh varian klade IIb.
Baca juga: Kementerian mencatat 88 kasus mpox sejak 2022
Budi meyakinkan publik bahwa situasi masih terkendali dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan vaksinasi untuk masyarakat umum.
WHO meluncurkan kampanye vaksinasi mpox global pada 26 Agustus yang menargetkan individu dengan risiko infeksi terbesar, seperti petugas kesehatan dan kontak dekat orang dengan mpox.
“Angka kematiannya sangat rendah, dan semua pasien di Indonesia telah pulih. Tidak perlu khawatir, apalagi vaksin cacar sudah tersedia,” imbuhnya.
Sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, “virus ini merupakan bagian dari keluarga yang sama dengan virus penyebab cacar”, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. Vaksin cacar dilaporkan memiliki tingkat kemanjuran 85 persen dalam melindungi terhadap cacar monyet.