Prabowo: Embargo Uni Eropa terhadap minyak sawit Indonesia adalah berkah tersembunyi – Ekonomi
Prabowo: Embargo Uni Eropa terhadap minyak sawit Indonesia adalah berkah tersembunyi – Ekonomi
rabowo Subianto mengatakan embargo Uni Eropa terhadap produk minyak sawit Indonesia adalah “berkah tersembunyi”, karena dapat memperkuat kemandirian energi negara ini.
Presiden terpilih itu mengatakan dia menyampaikan pesan itu selama pertemuannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron bulan lalu.
“Dalam pertemuan pribadi saya dengan Presiden Macron, beliau menyinggung masalah kelapa sawit. Saya menanggapi dengan mengatakan tidak perlu. [for concern]. Sebenarnya, kami justru akan bersyukur jika negara-negara Eropa memilih untuk tidak membeli minyak kelapa sawit kami.”
“Pernyataan saya ini sepertinya membuatnya agak terkejut,” kata Prabowo pada hari Sabtu saat berpidato di Kongres Nasional Partai Amanat Nasional, salah satu partai yang mendukung kampanye presidennya.
Peraturan Bebas Deforestasi Uni Eropa (EUDR), yang mulai berlaku pada bulan Juni tahun lalu dan dijadwalkan mulai berlaku pada tanggal 30 Desember tahun ini, memberlakukan pembatasan ketat terhadap ekspor minyak kelapa sawit ke blok tersebut. Peraturan ini diharapkan akan berdampak signifikan terhadap Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia.
Prabowo menjelaskan, alih-alih dijual ke negara-negara Eropa, produk kelapa sawit bisa dialihkan ke pasar dalam negeri sebagai bahan baku biodiesel.
Pemerintah secara bertahap telah meningkatkan persentase wajib biodiesel berbasis minyak kelapa sawit dalam pasokannya, dengan porsi yang meningkat menjadi 35 persen pada Februari tahun lalu dari mandat 30 persen yang berlaku sejak 2020. Mandat baru tersebut, yang dikenal luas sebagai B35, diterapkan secara nasional pada bulan ini.