Kebrutalan polisi merusak protes nasional dengan puluhan orang terluka – Politik
Kebrutalan polisi merusak protes nasional dengan puluhan orang terluka – Politik
Demonstrasi nasional pada hari Kamis yang menuntut anggota parlemen untuk membatalkan revisi kontroversial Undang-Undang Pemilihan Daerah yang berlaku telah dirusak oleh kebrutalan polisi, dengan ratusan pengunjuk rasa dilaporkan ditangkap dan diserang, yang menyebabkan 28 dari mereka terluka.
Berbagai kelompok hak asasi manusia melaporkan bahwa polisi telah menggunakan kekuatan berlebihan dalam membubarkan protes dengan menembakkan meriam air dan gas air mata serta melancarkan serangan kekerasan terhadap peserta yang tidak bersenjata, beberapa di antaranya adalah pelajar di bawah umur.
Sebuah video viral yang beredar di media sosial tak lama setelah protes berubah menjadi kekerasan pada Kamis malam, menunjukkan seorang pengunjuk rasa diinjak-injak dan dipukuli dengan tongkat oleh beberapa petugas polisi saat dia sudah tergeletak di tanah.
Seseorang dilaporkan menjadi IDN Times, JurnalWartawan juga tertangkap basah diintimidasi oleh petugas keamanan untuk menghapus rekaman yang memperlihatkan kebrutalan polisi. Seorang wartawan Tempo juga diduga diserang saat merekam serangan polisi terhadap pengunjuk rasa yang sudah tergeletak lemas di tanah.
Amnesty International Indonesia mengonfirmasi kebrutalan polisi saat mereka mengamati langsung protes yang tersebar di sejumlah kota, termasuk Jakarta, Bandung di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, dan Makassar di Sulawesi Selatan.
“Sepanjang malam, banyak peserta unjuk rasa ditangkap dan diperlakukan dengan cara yang tidak mencerminkan penegakan hukum yang profesional,” kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa polisi seharusnya hanya menggunakan kekuasaan mereka untuk melindungi dan menyelamatkan nyawa.
Baca juga: Ribuan orang berunjuk rasa bela demokrasi