Indonesia menyuarakan pentingnya ketahanan air di World Water Forum – Society
Indonesia menyuarakan pentingnya ketahanan air di World Water Forum – Society
Indonesia akan menyampaikan keprihatinan mengenai keamanan air dan isu-isu mendesak lainnya ketika menjadi tuan rumah Forum Air Dunia ke-10 minggu ini di Bali dengan tema Air untuk Kemakmuran Bersama.
Acara air terbesar di dunia ini akan diadakan pada tanggal 18 hingga 25 Mei, diikuti oleh 172 negara dan sekitar 100.000 peserta. Diselenggarakan oleh Dewan Air Dunia dan negara tuan rumah setiap tiga tahun sekali, acara ini bertujuan untuk mempertemukan pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk berkolaborasi dalam tantangan air global.
Berbicara pada konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis, Direktur Konservasi Hutan dan Sumber Daya Air Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Medrilzam menekankan pentingnya bagi Indonesia dan negara-negara peserta lainnya untuk mengatasi masalah meningkatnya permintaan air di tengah terbatasnya sumber air.
Dari air yang menutupi 70 persen bumi, air tawar yang dapat dimanfaatkan manusia hanya sekitar 2,5 persen dan air permukaan hanya mencakup 1,2 persen.
Lebih lanjut, Medrilzam mengungkapkan bahwa lebih dari separuh penduduk dunia pada tahun 2050 diperkirakan tinggal di wilayah yang mengalami kekurangan air, dimana kebutuhannya melebihi ketersediaan sumber air.
“Di Indonesia, beberapa penelitian menunjukkan sebagian besar sumber air di negara ini sudah habis, dan air di bendungan penghasil listrik juga semakin berkurang,” ujarnya, Kamis.
Oleh karena itu, Medrilzam menekankan pentingnya Indonesia tidak hanya membangun lebih banyak bendungan untuk menampung air, tetapi juga fokus pada konservasi sumber daya air.