Seruan untuk pemilu yang damai di tengah meningkatnya kekerasan – Politik
Seruan untuk pemilu yang damai di tengah meningkatnya kekerasan – Politik
Serangkaian dugaan aksi kekerasan bermotif politik yang terjadi baru-baru ini di sekitar kandidat dan pendukung mereka telah menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi konflik yang akan merusak pemilihan kepala daerah serentak menjelang hari pemungutan suara pada hari Rabu.
Dengan sedikit waktu tersisa sebelum masa tenang dimulai pada hari Minggu, para pengamat menyerukan para kandidat dan penyelenggara pemilu untuk mendorong pemilu yang damai guna mencegah bentrokan yang dipicu oleh politik yang dapat menyebabkan kemunduran demokrasi lebih lanjut.
Aksi kekerasan baru-baru ini terlihat dalam beberapa debat pemilu yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di wilayah, dan lebih dari selusin peristiwa berakhir dengan adu jotos atau tawuran yang mengakibatkan cedera.
Pada hari Selasa, debat final pemilu calon gubernur Aceh terhenti setelah pendukung calon Muzakir Manaf, yang dicalonkan oleh Partai Aceh setempat, menyerbu panggung sementara saingannya Bustami Hamzah berpidato di depan hadirin.
Tawuran itu terjadi dua bulan setelah dua orang tak dikenal melemparkan granat ke kediaman pribadi Bustami di distrik Syiah Kuala, ibu kota provinsi Banda Aceh. Serangan itu merusak sebagian rumah.
Pada hari Rabu, debat lain untuk Pilkada Kabupaten Bandung di Jawa Barat terhenti selama satu jam setelah pendukung kedua pasangan calon bertengkar saat jeda iklan. Kedua kelompok dikabarkan saling mengejek sebelum pertarungan.