Badan Maritim Indonesia akan mengadakan pembicaraan dengan penjaga pantai Tiongkok – Asia & Pasifik
Badan Maritim Indonesia akan mengadakan pembicaraan dengan penjaga pantai Tiongkok – Asia & Pasifik
Badan Keamanan Laut (Bakamla) mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan mengadakan pertemuan dengan penjaga pantai Tiongkok dalam apa yang digambarkan oleh kepala badan tersebut sebagai langkah untuk memperkuat kerja sama antara kedua lembaga tersebut.
Ketua Bakamla Laksamana Madya Irvansyah mengatakan kepada anggota DPR pada hari Senin bahwa pertemuan tersebut dijadwalkan pada akhir November atau awal Desember tahun ini.
Kita sudah sering bertemu di laut, sekarang saatnya bertemu di darat. Masalah tidak akan terselesaikan jika kita tidak bertemu dan berbicara, kata Irvansyah dikutip Antara.
Pejabat itu mengatakan pertemuan yang direncanakan tidak akan membahas masalah terkait keamanan di Laut Cina Selatan namun akan fokus pada latihan dan pelatihan bersama.
Pernyataan itu disampaikan Irvansyah kurang dari tiga minggu setelah Bakamla mengusir kapal penjaga pantai Tiongkok dari perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Kapal-kapal Tiongkok kadang-kadang memasuki wilayah Laut Natuna Utara yang diklaim Indonesia di tepi selatan Laut Cina Selatan, sehingga memicu protes dari Jakarta.
Kapal penjaga pantai Tiongkok memasuki perairan yang diperebutkan di Laut Cina Selatan sebanyak tiga kali pada minggu terakhir bulan Oktober.
Bakamla mengatakan kapal Tiongkok telah mengganggu survei yang dilakukan oleh perusahaan minyak milik negara Pertamina, dan ketika dihubungi oleh kapal Indonesia, penjaga pantai Tiongkok mengatakan bahwa wilayah tersebut adalah bagian dari yurisdiksi Beijing.
Indonesia menyatakan wilayah tersebut diakui sebagai wilayahnya berdasarkan hukum internasional.
Cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar yang belum dieksploitasi diyakini berada di bawah dasar laut Laut Cina Selatan, meskipun perkiraannya sangat bervariasi.