Prabowo berangkat ke Tiongkok saat tur lima negara dimulai – Asia & Pasifik
Prabowo berangkat ke Tiongkok saat tur lima negara dimulai – Asia & Pasifik
warga negara, Prabowo Subianto, berangkat ke Tiongkok untuk kunjungan kenegaraan pada hari Jumat, memulai tur lima negara yang dapat mencakup pertemuan dengan presiden terpilih AS Donald Trump ketika ia berupaya menyeimbangkan hubungan dengan negara-negara besar dalam perjalanan luar negeri pertamanya.
Prabowo, mantan jenderal berusia 73 tahun yang dilantik bulan lalu, telah berjanji untuk menempatkan Jakarta lebih menonjol di panggung dunia sambil tetap berpegang pada kebijakan luar negeri tradisionalnya yang non-blok.
Sebelum berangkat, Prabowo mengatakan ia akan terlebih dahulu mengunjungi Beijing, di mana ia diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, kemudian melakukan perjalanan ke Washington atas undangan Presiden AS Joe Biden.
Perjalanan tersebut akan mencakup kunjungan ke Peru untuk menghadiri KTT APEC dan Brasil untuk menghadiri KTT G20 negara-negara ekonomi utama, sebelum berakhir di Inggris, di mana ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Keir Starmer, katanya.
“Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat dihormati dan kehadirannya diperlukan dalam pertemuan bilateral dan multilateral untuk membahas isu-isu penting, tidak hanya perekonomian tetapi juga ketegangan geopolitik yang meningkat saat ini,” ujarnya dalam konferensi pers sebelum terbang ke China.
“Saya kira semua pihak menunggu sikap dan peran Indonesia. Ini suatu kehormatan bagi kami, dan kami akan menjaga hubungan baik dengan semua pihak.”
Prabowo diperkirakan akan memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan Tiongkok sebagai mitra utama Indonesia, kata Prasetyo Hadi, Menteri Sekretariat Negara, seraya menambahkan bahwa ia akan membahas potensi kemitraan di sektor perdagangan, energi, perumahan dan kelautan.
Prabowo mengatakan dia “mungkin akan mengunjungi beberapa negara Timur Tengah” dalam perjalanan kembali ke Indonesia pada akhir tur dua minggu tersebut.
Tidak jelas apakah kunjungannya ke Washington akan mencakup pertemuan dengan Trump, tetapi juru bicara kepresidenan Prabowo, Hasan Nasbi, mengatakan kepada AFP pada hari Kamis bahwa “ada kemungkinan” perundingan dengan dia sedang dibahas.
Prabowo berjanji akan lebih berani dalam mengambil kebijakan luar negeri dibandingkan pendahulunya, Joko “Jokowi” Widodo, yang lebih fokus pada isu-isu dalam negeri seperti ekonomi.
Beijing dan Jakarta adalah sekutu ekonomi utama, di mana perusahaan-perusahaan Tiongkok menghabiskan banyak uang untuk mengekstraksi sumber daya alam Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, khususnya sektor nikel.
Namun bulan lalu, Indonesia tiga kali mengusir kapal penjaga pantai Tiongkok dari perairan yang diperebutkan di Laut Cina Selatan.
Insiden-insiden tersebut merupakan ujian awal bagi Prabowo yang telah berjanji untuk memperkuat pertahanan wilayah Indonesia.