Pihak berwenang akan merelokasi ribuan orang di sekitar Lewotobi setelah letusan – Kepulauan

Pihak berwenang akan merelokasi ribuan orang di sekitar Lewotobi setelah letusan – Kepulauan

Pihak berwenang di Nusa Tenggara Timur akan merelokasi secara permanen ribuan penduduk dari sekitar gunung berapi yang meletus dalam beberapa hari terakhir, menewaskan sembilan orang setelah memuntahkan bola api dan abu ke rumah-rumah, kata para pejabat pada hari Rabu.

Pihak berwenang menaikkan tingkat kewaspadaan Gunung Lewotobi Laki-Laki ke tingkat tertinggi dari sistem empat tingkat setelah beberapa kali letusan sejak Minggu malam, dan meminta penduduk setempat dan wisatawan untuk menghindari radius tujuh kilometer (4,3 mil) dari kawah.

Lebih dari 2.600 keluarga yang tinggal di daerah sekitar gunung berapi di pulau wisata populer Flores disarankan untuk pindah secara permanen, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam sebuah pernyataan.

“Gunung tidak bisa dipindahkan. Kita harus pindah,” kata kepala lembaga tersebut Suharyanto kepada warga di tempat penampungan sementara, menurut video yang dirilis lembaga tersebut pada hari Rabu.

“Kita harus mengosongkan radius 7 km.”

Kepala bencana mengatakan pemerintah akan membantu penduduk setempat pindah ke daerah baru atau membangun rumah di tanah yang sudah mereka miliki.

Setiap Senin, Rabu dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan gambaran singkat tentang isu-isu terpenting hari ini, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Keputusan tersebut merupakan “salah satu langkah mitigasi jangka panjang” untuk mengantisipasi letusan di masa depan, kata juru bicara BNPB Abdul Muhari.

Lewotobi Laki-Laki meletus tiga kali dalam semalam pada hari Senin, mengeluarkan abu dua kilometer ke langit (1,2 mil), sebelum meletus lagi pada hari Selasa.

Warga menggambarkan kengerian mereka ketika menyadari bahwa mereka berada di bawah bayang-bayang letusan, yang menurut mereka awalnya tertutupi oleh cuaca buruk.

“Saya melihat api keluar dan langsung lari. Abu dan batu berserakan di mana-mana,” kata Hermanus Mite, penata rambut berusia 32 tahun.

Lebih dari 10.000 orang terkena dampaknya, kata BNPB.

Ada beberapa getaran dan letusan di gunung berapi tersebut minggu lalu, mengirimkan kolom abu antara 500 dan 2.000 meter (6.500 kaki) ke langit beberapa hari berturut-turut.