Enam orang tewas di Flores setelah gunung berapi meletus – Kepulauan
Enam orang tewas di Flores setelah gunung berapi meletus – Kepulauan
Sedikitnya enam orang tewas setelah gunung berapi di Nusa Tenggara Timur meletus beberapa kali dalam semalam, kata para pejabat pada hari Senin, sehingga meningkatkan tingkat kewaspadaan ke tingkat tertinggi dari sistem empat tingkat.
Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di pulau wisata populer Flores, memuntahkan abu dan lava ke desa-desa terdekat yang terpaksa dievakuasi.
Berdasarkan koordinasi kami dengan pihak berwenang setempat, telah dipastikan ada enam korban jiwa, kata Abdul Muhari, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dalam wawancara dengan Kompas TV, Senin.
Rekaman yang diterima AFP menunjukkan desa-desa di dekat gunung berapi tertutup abu tebal, dan beberapa area terbakar.
Badan vulkanologi negara tersebut menaikkan tingkat kewaspadaan ke tingkat tertinggi, dan meminta penduduk lokal dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer (4,3 mil) dari kawah.
“Terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan di Gunung Lewotobi Laki-laki,” katanya dalam siaran persnya, Senin.
Lewotobi Laki-laki meletus pada Minggu pukul 23.57 waktu setempat (15:57 WIB), menyemburkan kolom lava berwarna merah menyala, abu vulkanik, dan batuan pijar, Hadi Wijaya, juru bicara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) , kata pada hari Senin.
“Setelah terjadi letusan, terjadi pemadaman listrik kemudian terjadi hujan dan petir besar sehingga menimbulkan kepanikan warga,” ujarnya kepada Reuters seraya menambahkan bahwa pihak berwenang telah menaikkan status gunung berapi tersebut ke level IV atau tertinggi.
Badan tersebut telah merekomendasikan radius tujuh kilometer (4,35 mil) harus dibersihkan.
Lava dan bebatuan yang membara menghantam pemukiman terdekat sekitar empat km (dua mil) dari kawah, membakar dan merusak rumah warga, kata Hadi.
Hingga Senin pagi, setidaknya sembilan orang tewas, kata Heronimus Lamawuran, pejabat setempat di wilayah Flores Timur, dan menambahkan bahwa letusan tersebut telah berdampak pada tujuh desa.
“Kami sudah mulai mengevakuasi warga sejak pagi ini ke desa-desa lain yang terletak sekitar 20 km (13 mil) dari kawah,” ujarnya.
BNPB memperingatkan adanya potensi banjir lahar akibat hujan dan mengimbau warga setempat untuk memakai masker untuk menghindari dampak abu vulkanik.
Gunung ini mengalami beberapa kali letusan besar pada bulan Januari, sehingga mendorong pihak berwenang pada saat itu menaikkan status waspada ke tingkat tertinggi dan mengevakuasi sedikitnya 2.000 penduduk.