Prabowo berjanji pembayaran yudisial besar untuk mengekang korupsi – politik

Prabowo berjanji pembayaran yudisial besar untuk mengekang korupsi – politik

Prabowo berjanji pembayaran yudisial besar untuk mengekang korupsi – politik

Tawaran NA untuk mengekang korupsi yang berakar dalam di peradilan Indonesia, Presiden Prabowo Subianto telah bersumpah untuk menaikkan gaji hakim hingga 280 persen, sebuah langkah yang menurut para kritikus tidak akan cukup untuk memperbaiki sistem yang panjang yang terganggu oleh pengawasan yang lemah dan cangkok yang dilembagakan.

Pengumuman itu dibuat pada hari Kamis selama penyumpuhan 1.451 hakim baru di gedung Mahkamah Agung di Jakarta Tengah, di hadapan Ketua Mahkamah Agung Konstitusi Suhartoyo, Ketua Mahkamah Agung Sunarto, dan pejabat tinggi pemerintah lainnya.

“Hari ini, sebagai presiden Indonesia, saya mengumumkan kenaikan gaji bagi para hakim untuk memastikan kesejahteraan mereka, dengan kenaikan gaji tertinggi mencapai 280 persen, tergantung pada pangkat dan senioritas,” kata Prabowo, menekankan bahwa hakim junior akan menerima dorongan terbesar.

Presiden menggambarkan kenaikan gaji sebagai waktu yang lama, mengutip upah stagnan selama hampir dua dekade dan kondisi kerja yang buruk, termasuk kontrak sementara dan tidak adanya perumahan yang disediakan negara.

Dia menyatakan harapan bahwa peningkatan kompensasi akan memperkuat peradilan, memungkinkan hakim untuk memberikan vonis yang adil dan menolak penyuapan.

“Negara yang sukses harus dibangun di atas sistem peradilan yang memberikan keadilan,” kata kepala negara berusia 73 tahun. “Apa gunanya polisi dan militer yang kuat jika penjahat dapat membeli jalan keluar? Kita membutuhkan hakim yang tidak rusak, menjunjung tinggi keadilan dan melayani rakyat.”

Setiap hari Senin, Rabu dan Jumat pagi.

Disampaikan langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, briefing yang dikuratori ini memberikan gambaran singkat tentang masalah terpenting hari itu, yang mencakup berbagai topik dari politik hingga budaya dan masyarakat.

Untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk langganan buletin Anda.

Lihat lebih banyak buletin

BACA JUGA: Transfer Hakim gagal dalam mengatasi korupsi peradilan