Kebutuhan mendesak untuk melindungi masa depan pertanian Indonesia – akademisi

Kebutuhan mendesak untuk melindungi masa depan pertanian Indonesia – akademisi

Kebutuhan mendesak untuk melindungi masa depan pertanian Indonesia – akademisi

n Indonesia, sektor pertanian sangat penting bagi perekonomian. Sektor ini mendukung penyerapan pekerjaan dan berfungsi sebagai jaring pengaman yang penting bagi orang miskin.

Menurut Statistik Indonesia (BPS), antara 2014 dan 2023, sektor pertanian secara konsisten menyumbang rata -rata 13,1 persen untuk produk domestik bruto. Kontribusi substansial ini berkorelasi dengan penyerapan pekerjaan yang tinggi, menyumbang 28,2 persen dari angkatan kerja pada tahun 2023.

Khususnya, sektor pertanian tetap menjadi sumber ketenagakerjaan utama bagi keluarga miskin. Ini dibuktikan oleh data dari Bank Dunia yang menunjukkan 64 persen orang miskin dipekerjakan di sektor pertanian pada tahun 2020.

Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan dukungannya untuk memperluas perkebunan kelapa sawit. Banyak ahli telah menimbulkan kekhawatiran bahwa ini dapat mempercepat deforestasi. Namun, perluasan perkebunan kelapa sawit tidak hanya akan mengancam deforestasi tetapi juga pasokan makanan melalui perluasan perkebunan kelapa sawit selama bertahun -tahun, karena sebagian besar lahan yang dikonversi antara 2011 hingga 2022 sebagai lahan pertanian sebelumnya.

Selain itu, sebuah penelitian baru -baru ini yang diterbitkan oleh Koalisi Sistem Pangan Lestari (KSPL) menunjukkan bahwa 3,5 juta hektar lahan perkebunan di Sumatra (27,5 persen dari total tanah perkebunan di pulau itu) dan 1,5 juta ha di Kalimantan (20,8 persen dari total tanah di pulau itu) dikonversi dari tanah agranulan.

Studi yang sama menunjukkan bahwa tren yang sama juga terjadi di Sulawesi, di mana area perkebunan telah berkembang terutama dengan mengorbankan lahan pertanian. Dengan dukungan pemerintah yang berkelanjutan untuk perluasan perkebunan kelapa sawit, tren ini kemungkinan akan meningkat, lebih lanjut mengurangi lahan pertanian dan merupakan ancaman serius bagi ketahanan pangan di masa depan Indonesia di masa depan.

Setiap hari Kamis

Apakah Anda ingin memperluas wawasan Anda atau tetap mendapat informasi tentang perkembangan terbaru, “sudut pandang” adalah sumber yang sempurna bagi siapa pun yang ingin terlibat dengan masalah yang paling penting.

Untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk langganan buletin Anda.

Lihat lebih banyak buletin

Di pulau -pulau besar lainnya, persaingan untuk tanah mengambil bentuk yang berbeda karena urbanisasi, pengembangan ekonomi dan kegiatan pariwisata. Di Pulau Java antara 2011 dan 2022, hampir 91 persen dari tanah yang dikonversi ke daerah perumahan atau industri berasal dari konversi ladang padi. Pergeseran ini mencerminkan peningkatan permintaan untuk perumahan dan infrastruktur yang disebabkan oleh urbanisasi. Demikian pula, di Bali, sawah sebagian besar digantikan oleh daerah perumahan, resor dan hotel untuk mengakomodasi perluasan sektor pariwisata.