Analisis: Jokowi Rekatkan Warisan Hilir dengan Freeport dan Smelter AMNT – Akademisi

Analisis: Jokowi Rekatkan Warisan Hilir dengan Freeport dan Smelter AMNT – Akademisi

Kurang dari sebulan sebelum masa jabatannya yang kedua dan terakhir berakhir, Presiden Joko “Jokowi” Widodo meresmikan dua pabrik peleburan tembaga dan emas terbesar di dunia pada tanggal 23 September, yang pada dasarnya memperkuat warisannya dalam memperluas industri hilir mineral di negara ini, yang telah menciptakan perpecahan dengan kekuatan ekonomi utama.

Pada hari Senin, Jokowi pertama kali meresmikan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, yang oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia digambarkan sebagai smelter pertama milik kelompok usaha lokal, Medco Group, yang memiliki saham di AMNT. Presiden kemudian terbang ke Gresik, Jawa Timur, dan meresmikan smelter milik PT Freeport Indonesia, yang 51 persen sahamnya dimiliki oleh holding BUMN pertambangan MIND ID dan 49 persen dimiliki oleh raksasa pertambangan asal Amerika Serikat, Freeport McMoRan.

Baik AMNT maupun Freeport enggan membangun smelter, yang mereka anggap sebagai usaha yang tidak menguntungkan, namun tidak punya pilihan lain karena larangan pemerintah terhadap ekspor bijih tembaga, serta bijih nikel dan bauksit. Langkah tersebut merupakan bagian dari kebijakan pemerintahan Jokowi untuk memperluas industri hilir mineral. Pembangunan smelter tersebut sempat tertunda beberapa kali, antara lain karena keengganan perusahaan dan pandemi COVID-19.

Pabrik peleburan Freeport di Gresik merupakan pabrik peleburan tembaga jalur tunggal terbesar di dunia dan bernilai sekitar Rp 56 triliun (US$3,6 miliar). Pabrik peleburan ini diharapkan dapat memurnikan 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan emas dari tambang Grasberg milik perusahaan di Papua Tengah menjadi 900.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak. Pabrik peleburan Gresik selesai dibangun pada Desember 2023 dan mulai pra-komisioning pada Mei 2024. Fasilitas tersebut akan beroperasi penuh pada akhir tahun, dan akan mempekerjakan 2.000 orang, termasuk 800 karyawan langsung dan 1.200 pekerja kontrak.

Pabrik peleburan AMNT di Sumbawa Barat relatif lebih kecil. Dengan nilai investasi sebesar Rp 21 triliun, pihaknya mampu mengolah 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun dari tambang Batu Hijau dan Elang milik perseroan di Pulau Sumbawa menjadi 222.000 ton katoda tembaga, 18 ton emas, dan 55 ton perak. AMNT telah beberapa kali menunda proyek tersebut dan bergegas menyelesaikannya dalam 14 bulan terakhir, yang diklaim sebagai periode pembangunan smelter tercepat di dunia.

Saat meresmikan smelter Gresik, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya dengan beroperasinya smelter baru Freeport dan AMNT serta smelter mineral lainnya, khususnya nikel, kebijakan ekspansi hilirisasi yang dilakukannya dapat membantu perekonomian nasional beralih dari ketergantungan pada konsumsi rumah tangga. hingga industri manufaktur.

Setiap hari Kamis

Baik Anda ingin memperluas wawasan atau terus mengetahui perkembangan terkini, “Viewpoint” adalah sumber sempurna bagi siapa pun yang ingin terlibat dengan isu-isu yang paling penting.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Kebijakan hilirisasi mineral yang dilancarkan Jokowi dengan larangan ekspor bijih nikel memicu protes dari Uni Eropa. Blok tersebut kemudian mengajukan gugatan atas larangan tersebut ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang memenangkan UE pada bulan Oktober 2022, namun Jokowi tidak terpengaruh dan melanjutkan kebijakannya.