Ratusan pengemudi atas permintaan menuntut upah yang lebih tinggi pada protes Jakarta – Ekonomi

Ratusan pengemudi atas permintaan menuntut upah yang lebih tinggi pada protes Jakarta – Ekonomi

Ratusan pengemudi atas permintaan menuntut upah yang lebih tinggi pada protes Jakarta – Ekonomi

Pengemudi yang tidak dimiliki tanpa permintaan melakukan protes massal pada hari Selasa di Jakarta, menuntut upah yang lebih tinggi dan perlindungan hukum yang lebih kuat untuk pekerja pertunjukan.

Polisi memperkirakan bahwa sekitar 1.000 pengemudi dari berbagai perusahaan pengiriman dan transportasi telah berkumpul sejak jam 10 pagi di sekitar Lapangan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Tengah, dengan protes terkonsentrasi di depan kementerian transportasi di timur.

Kelompok pengunjuk rasa kemudian pindah di depan Dewan Perwakilan Rakyat sekitar jam 1 siang, ketika polisi siap untuk mengalihkan lalu lintas ke JL. Gatot Soebroto.

Igun Wicaksono, kepala Gerakan Aksi Roda Dua (Garda), menyatakan dalam siaran pers pada hari Senin bahwa sekitar 25.000 Ojol (Pengemudi sesuai permintaan) dari Greater Jakarta serta Jawa dan Sumatra diharapkan untuk bergabung dengan protes Selasa.

Dia mengatakan pengemudi yang berpartisipasi akan mogok selama 24 jam, menolak untuk menerima pesanan dengan mematikan aplikasi perusahaan pengiriman dan transportasi yang berafiliasi dengan mereka.

“Oleh karena itu, kami menyarankan pelanggan di Jakarta dan hampir semua wilayah di seluruh Indonesia untuk sementara menahan diri dari memesan layanan pengemudi online untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan,” kata Igun.

Setiap hari Senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam tentang masalah bisnis yang paling mendesak di kawasan itu, “Prospek” adalah sumber yang masuk akal untuk tetap berada di depan kurva dalam lanskap bisnis Indonesia yang berkembang pesat.

Untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk langganan buletin Anda.

Lihat lebih banyak buletin

Protes massal, katanya, mencerminkan kekecewaan pengemudi selama bertahun-tahun pengabaian oleh pemerintah dan perusahaan jasa berdasarkan permintaan untuk praktik yang tidak adil, mencatat bahwa situasi mereka tetap tidak berubah meskipun ada protes sebelumnya.