
Orang Alban untuk mengunjungi Jakarta setelah dilantik – Asia & Pasifik
Orang Alban untuk mengunjungi Jakarta setelah dilantik – Asia & Pasifik
Ewly memilih kembali Perdana Menteri Australia Anthony Albanese akan mengunjungi Jakarta pada 14-15 Mei untuk pertemuan para pemimpin tahunan Australia-Indonesia, kata Kementerian Luar Negeri pada hari Senin.
“Indonesia menyambut kunjungan PM Albanese pada 14-15 Mei,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rolliansyah “Roy” Soemirat.
“Kunjungan ini akan menjadi kunjungan pertama PM Alban setelah dia terpilih kembali dan menunjukkan kedekatan strategis kedua negara.”
Australia dan Indonesia meningkatkan hubungan mereka ke kemitraan komprehensif strategis pada tahun 2018.
Selain kemitraan komprehensif strategis, kedua negara menempa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia pada tahun 2019.
Roy mengatakan bahwa pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto akan membahas peningkatan kerja sama bilateral terutama di sektor ekonomi, termasuk makanan, ketahanan energi dan perdagangan serta masalah prioritas antara pemerintah baru di kedua negara.
Dia menambahkan bahwa kedua negara juga akan membahas berbagai masalah regional dan global.
Secara tradisional, PMS Australia yang baru terpilih mengunjungi Asia, terutama Indonesia, sebagai tujuan pertama kunjungan bilateral mereka.
Orang Alban pertama kali mengungkapkan rencananya untuk bertemu Prabowo pada 7 Mei, selama wawancara dengan Australian Broadcasting Corp.
Dia mengatakan akan mengunjungi Indonesia suatu hari setelah pemerintahan barunya dilantik pada hari Selasa.
“Itu adalah … sinyal bagi wilayah kami tentang pentingnya yang kami tempatkan di wilayah ini. Kami akan berada di wilayah yang paling cepat berkembang di dunia dalam sejarah manusia,” kata Albanese dalam sebuah wawancara dengan ABC.
Orang Alban menggambarkan Prabowo sebagai “teman baik saya di tingkat pribadi dan juga negara kita yang dekat.”
“Kami tidak memiliki hubungan yang lebih penting daripada Indonesia. Kami memiliki hubungan ekonomi yang penting dengan mereka. Mereka akan tumbuh menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia. Kami memiliki hubungan pertahanan dan keamanan yang penting dengan mereka juga,” kata Albanese.
Lingkungan politik dan pertahanan Australia terkejut selama kampanye pemilihan Australia pada bulan April ketika sebuah laporan diedarkan yang menuduh bahwa Rusia telah meminta izin Indonesia untuk mendasarkan pembom dan pejuang jarak jauh di pangkalan Angkatan Udara di Biak, Papua.
Sejak itu Jakarta menolak laporan dengan kementerian pertahanan dan luar negeri yang menolak klaim tersebut.
Selain kunjungan Albanese, Indonesia juga menyambut kunjungan perdana menteri Cina Li Qiang pada 24-25 Mei dan Presiden Prancis Emanuelle Macron pada 27-28 Mei.
Kunjungan mereka akan berada di sela-sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur yang akan diadakan pada 26-27 Mei. (NVN)