Pembicaraan IEU-CEPA mungkin ditunda hingga pemerintahan berikutnya – Ekonomi
Pembicaraan IEU-CEPA mungkin ditunda hingga pemerintahan berikutnya – Ekonomi
Perundingan yang sedang berlangsung mengenai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) dapat menghadapi penundaan lebih lanjut karena perubahan permintaan dari pihak UE karena kepemimpinan baru, menurut menteri ekonomi utama Indonesia.
“Negosiator kita sudah tidak menjabat. Setelah sembilan tahun perundingan, tepat saat kita siap mengakhirinya, kabinet Uni Eropa yang baru telah mengajukan tuntutan baru,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada hari Senin, seperti dikutip CNBC Indonesia.
Menurut Airlangga, tiga poin utama yang menjadi perdebatan dalam negosiasi tersebut adalah tuntutan kemudahan ekspor UE ke Indonesia, bea masuk atas ekspor Indonesia ke UE, dan ketidaksepakatan mengenai pajak transmisi digital.
“Kami meminta mereka untuk menunggu [a decision by] Organisasi Perdagangan Dunia, tetapi mereka menolak,” imbuhnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan tetap optimistis bahwa IEU-CEPA dapat diselesaikan sebelum masa jabatan kedua dan terakhir Presiden Joko “Jokowi” Widodo berakhir pada bulan Oktober. Namun, Kementerian Perdagangan juga mengakui bahwa penyelesaian pembicaraan tersebut merupakan tantangan karena waktu yang semakin menipis dan mungkin perlu diserahkan kepada pemerintahan berikutnya.
“Kepala negosiator kami berkomunikasi setiap hari dengan Uni Eropa melalui Zoom, berupaya mencari jalan tengah dan menyelesaikan kesepakatan. Hanya ada dua atau tiga masalah yang belum terselesaikan,” kata Bara Krishna Hasibuan, staf ahli menteri perdagangan, pada hari Senin, sebagaimana dikutip dalam laporan CNBC Indonesia yang sama.
Baca juga: Pemerintah Tak Lihat Perlunya Putaran Perundingan IEU-CEPA Lebih Lanjut