Pengadilan memberi waktu 5 hari bagi X untuk memvalidasi perwakilan hukumnya di Brasil – Tech

Pengadilan memberi waktu 5 hari bagi X untuk memvalidasi perwakilan hukumnya di Brasil – Tech

Mahkamah Agung Brasil memberi platform sosial milik Elon Musk, X, lima hari untuk menyerahkan dokumen yang memvalidasi perwakilan hukum barunya di negara tersebut, sebagaimana ditunjukkan dalam keputusan pengadilan pada hari Sabtu.

Pengacara X mengatakan pada Jumat malam bahwa pihaknya telah menunjuk perwakilan hukum di Brazil, untuk memenuhi salah satu tuntutan yang diajukan pengadilan agar platform sosial tersebut dapat kembali beroperasi di negara tersebut.

Dalam keputusannya pada hari Sabtu, hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes memberikan waktu lima hari bagi X untuk memberikan daftar komersial dan dokumen lain yang membuktikan bahwa X secara resmi menandatangani Rachel de Oliveira Conceicao sebagai perwakilan hukumnya di Brazil.

Pengadilan tinggi Brazil pada akhir Agustus memerintahkan penyedia layanan seluler dan internet untuk memblokir X di Brasil, dan pengguna diputus dalam beberapa jam, setelah X tidak mematuhi tuntutan pengadilan termasuk menunjuk perwakilan hukum.

Hukum Brasil mengharuskan perusahaan asing memiliki perwakilan hukum untuk beroperasi di negara tersebut. Perwakilan tersebut akan mengemban tanggung jawab hukum untuk perusahaan di wilayah setempat.

X memiliki perwakilan hukum di Brazil hingga pertengahan Agustus, ketika perusahaan memutuskan untuk menutup kantor dan memecat stafnya di negara tersebut.

Setiap hari senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam tentang berbagai isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospects” adalah sumber informasi terpercaya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang terus berkembang pesat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

Langkah tersebut menyusul pertikaian selama berbulan-bulan antara Musk dan Moraes atas ketidakpatuhan perusahaan terhadap perintah pengadilan yang menuntut platform untuk mengambil tindakan terhadap penyebaran ujaran kebencian, yang dikecam miliarder itu sebagai penyensoran.