69% UMKM Indonesia belum memahami SDGs – Ekonomi

69% UMKM Indonesia belum memahami SDGs – Ekonomi

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan, 69 persen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia belum memahami Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menjadi landasan praktik ekonomi berkelanjutan.

“69 persen pelaku UMKM di Indonesia tidak mengetahui atau tidak memahami SDGs,” kata Kepala Divisi UMKM Apindo Ronald Walla saat Konferensi Praktisi Keberlanjutan ke-9, Kamis, seperti dikutip kantor berita Antara.

SDGs merupakan indikator yang ditetapkan oleh PBB, terdiri dari 17 tujuan global dengan 169 target yang terukur. Target-target ini memiliki tenggat waktu yang ditetapkan oleh PBB sebagai bagian dari agenda pembangunan global yang bertujuan untuk meningkatkan perdamaian, kesejahteraan manusia, dan kesehatan bumi, baik saat ini maupun di masa depan.

Ronald mengatakan salah satu tantangan dalam penerapan praktik ekonomi berkelanjutan di Indonesia adalah sulitnya memenuhi persyaratan kepatuhan lingkungan dan target emisi gas rumah kaca.

Menurut penelitiannya, 78 persen usaha kecil mengalami kerugian karena persyaratan yang rumit.

Ronald menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung UMKM, termasuk insentif keuangan, akses informasi, dan penyederhanaan peraturan.

Setiap hari Senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam mengenai isu-isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospek” adalah sumber yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang berkembang pesat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Selain itu, pelatihan keberlanjutan dan hibah untuk teknologi ramah lingkungan sangat penting untuk memberdayakan UMKM, tambahnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif National Center for Corporate Reporting (NCCR) Ali Darwin mengatakan terbatasnya akses terhadap keuangan dan kompleksitas peraturan menghambat UMKM, meskipun semakin banyak yang mengadopsi prinsip keberlanjutan.

Lebih lanjut Ali mengatakan, UMKM memiliki potensi yang signifikan untuk berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Dengan menerapkan praktik berkelanjutan, UMKM tidak hanya dapat meningkatkan dampak lingkungan dan sosialnya, tetapi juga daya saing dan keberlanjutannya dalam jangka panjang,” ujarnya.

Sebelumnya pada tanggal 7 Oktober, Wakil Presiden Ma’ruf Amin membahas pencapaian SDG Indonesia pada Konferensi Tahunan SDGs.

Ma’ruf mengklaim bahwa Indonesia adalah salah satu negara tercepat di dunia yang mencapai SDGs, dengan 62,5 persen target terpenuhi, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata global yang hanya 17 persen.

Namun, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional saat itu Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa 29,5 persen pencapaian SDG Indonesia masih keluar jalur dan perlu mendapat perhatian khusus karena beberapa indikator masih stagnan atau bahkan memburuk.